SMA Negeri Modal Bangsa Aceh. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah unggulan
di tanah Aceh, orang yang sudah akrab biasa menyebutnya Mosa. Sekolah ini
terletak di Blang Bintang tepatnya di jalan menuju Bandara Sultan Iskandar Muda
Aceh kabupaten Aceh Besar. Sekolah ini terletak di kawasan yang dipenuhi sawah
dan jalanan yang sangat rindang, siapa sangka kawasan yang keliatan seperti pedalaman
ini berdiri sebuah gedung sekolah dilengkapi dengan asrama putra dan putri di
atas tanah seluas kurang lebih 7 hektar. Dan siapa sangka belajar di kawasan
yang jauh dari keramaian ini membuat pelajar Mosa merasa
nyaman karena tidak terganggu dengan keributan dan kebisingan suasana perkotaan.
Siapa yang tidak
kenal mosa? Mungkin bagi sebagian siswa SMP di Aceh pernah bermimpi untuk dapat
menjadi salah satu siswa di sana, dan ingat saya tidak mengatakan bagi “semua”
pelajar di Aceh. Pandangan mereka bahwa Mosa itu keren, siswa-siswanya pandai
dan baik, dan banyak prestasi yang diraih Mosa. Saya mengenal Mosa sejak masih
menduduki bangku SD, dan saat itu juga saya tertarik dengan Mosa. Harapan saya
adalah bisa bergabung dengan keluarga besar Mosa dan menjadi bagian darinya.
Hingga akhirnya bangku kelas 3 MTs telah saya duduki, cita-cita saya tetap sama
yaitu ingin melanjutkan pendidikan tingkat SMA ke Mosa. Namun sekolah terbaik
di Aceh semakin bertambah, tidak seperti dulu lagi, Mosa adalah satu-satu nya
sekolah terbaik di Aceh. Kini sudah ada SMAN 10 Fajar Harapan, SMA Fatih
Bilingual School, SMA Labschool, dan lainnya yang masuk dalam daftar sekolah
terbaik di Aceh. Namun, saya tetap berada pada pilihan pertama yaitu SMAN Modal
Bangsa. Berbagai tes telah saya lalui dan pada akhirnya saya diterima di Mosa.
Saya dan juga orang tua saya sangat senang mendengar berita kelulusan itu.
Bahkan Kepsek MTs saya mengatakan ‘selamat ya nak, sudah tercapai
cita-citanya’.
Pertama kali saya
menginjakkan kaki di Mosa, saya kagum dengan keindahan lingkungannya yang
sangat indah dan asri, serta suasana yang bisa mendukung proses belajar
mengajar. Banyak yang bisa diungkapkan mengenai siapa atau apa Mosa itu. Karena
terlalu banyak, saya bingung untuk menguraikannya satu persatu. Namun, secara
keseluruhan Mosa itu luar biasa, dan ingat teman-teman itu tanggapan yang saya
berikan. Saya senang menjadi bagian dari keluarga besar Mosa. Ikatan
kekeluargaan selama berada di Mosa dan setelah menjadi alumni tetap kuat
walaupun setelah tamat nanti para mosaist punya kehidupan sendiri. Mosa juga
punya senioritas yang bisa dikatakan tinggi. Namun, tidak selamanya senioritas
itu hanya memiliki sisi negatif, banyak juga sisi positif yang bisa diambil
dari tingkat kesenioritasan itu contohnya kesadaran yang timbul dari diri
sendiri oleh junior untuk menghormati dan menghargai senior-seniornya. Menurut
saya, belajar di Mosa menyenangkan walaupun terkadang membuat saya kewalahan.
Guru-guru di Mosa kebanyakan serunya dibandingkan tidak enaknya. Fasilitas yang
diberikan sekolah juga lengkap. Meskipun demikian, ada beberapa siswa Mosa yang
mengantuk dan ketiduran di kelas (termasuk saya -_-‘’). Eiits, tapi jangan
salah ya teman-teman, siswa yang mengantuk itu bukan disebabkan karena faktor pembelajaran
yang gagal, namun mungkin saja karena kurang istirahat sehingga terlalu lelah
atau karena siswa itu sendiri yang tidak peduli.
Untuk mengevaluasi
siswa-siswanya, Mosa juga menerapkan sistem yang dapat diandalkan seperti
diadakan kuis-kuis dan ulangan harian untuk nilai rapor bulanan. Nilai yang
diperoleh juga memuaskan karena guru tidak pilih kasih dalam memberi nilai
kepada anak didiknya. Jika kita belajar maka kita akan mendapatkan nilai yang
bagus, namun jika malas tidak tertutup kemungkinan kita mendapat nilai buruk,
ingat ya teman-teman jika sedetik saja kita melalaikan itu dijamin peringkat di
kelas akan turun dengan segera (pengalaman -_-‘’).
Mosa juga
menjadi salah satu tempat yang menawarkan berbagai akses dalam hal berprestasi
baik tingkat nasional maupun internasional. Lulusan Mosa dapat dengan mudah
memperoleh kursi di Perguruan Tinggi Negeri favorit jika dia benar-benar serius
saat menuntut ilmu di Mosa. Di Mosa kita dapat dengan mudah menunjukkan minat
dan bakat di bidang seni dan olahraga, terutama di hari Sabtu. Pada hari itu,
para siswa dapat bergabung dengan kelas seni dan olahraga yang diinginkan.
Ajang pergelaran seni yang paling luar biasa ialah saat artnite diadakan.
Sedangkan ajang olahraga yang paling luar biasa ialah saat pertandingan
beberapa cabang olahraga antarkelas diadakan. Event itulah yang paling berkesan
bagi para mosaist.
Peraturan di Mosa
juga sangat menuntut kedisiplinan para siswa walaupun ada sebagian siswa yang
merasa berat untuk menjalankan peraturan-peraturan itu. Namun, semua peraturan
itu tetap bisa kita lalui dengan baik walaupun itu semua terasa berat. Mosa
telah membuat saya lebih mengenal pentingnya belajar, disiplin, dan pergaulan
dengan orang-orang di sekeliling. Setelah saya mengenal Mosa, setelah saya
mengenal para siswa Mosa yang rajin dan pandai, setelah saya mengenal
teman-teman dari luar daerah, dan setelah saya mengetahui betapa luar biasanya
mereka sehingga timbul penyesalan dalam diri saya karena saya telah
menyia-nyiakan waktu dengan bermain-main dan lalai saat masih menduduki bangku
MTs. Di Mosa, saya dituntut untuk lebih menguras tenaga dan pikiran agar dapat
bersaing dengan teman-teman yang lainnya. Apalagi setelah saya masuk kelas
akselerasi, kelas yang masa belajarnya hanya dua tahun, yang setiap harinya
harus balapan dengan semua materi pelajaran hingga sampai garis finish dengan
selamat. Sedikit saja kita melalaikan waktu untuk belajar maka seketika itu
juga nilai kita yang semula bagus menjadi buruk, jangan lupa untuk diingat lagi
ya teman-teman jika sedetik saja kita melalaikan itu dijamin peringkat di kelas
akan turun dengan segera (pengalaman -_-‘’).
Naah, sekarang mari
kita beralih ke kehidupan berasrama. Kebijakan Mosa yang tidak mengijinkan para
siswa pulang menginap adalah kebijakan yang adil. Mosa mempertimbangkan keadaan
siswa-siswa yang bertempat tinggal di luar Aceh Besar dan Banda Aceh. Hari
Minggu merupakan hari yang paling menyenangkan saat para siswa keluar dari
asrama Mosa untuk bermain-main di kota menggunakan labi-labi (angkutan kota).
Kehidupan berasrama
di Mosa juga terasa menyenangkan. Rasa kekeluargaan dengan teman-teman yang
berasal dari luar daerah timbul denga cepat. Malam hari para siswa dapat
mengadakan belajar kelompok dengan teman-teman sekelas di lingkungan asrama.
Tentu saja semua itu tidak lepas dari penjagaan dan pantauan dari pengawas
asrama. Tanggung jawab dan rasa kasih sayang pengawas asrama sangat besar dalam
menjaga dan mengontrol para siswa, baik dalam hal beribadah maupun belajar.
Makanan-makanan yang disediakan juga tidak kalah luar biasanya. Para siswa
senang dengan makanan yang diberikan karena setiap hari kita dapat makan ayam,
hehe (bisa dijadikan ajang menambah berat badan). Saya pernah berpikir bahwa
berat badan saya akan turun jika saya bersekolah di Mosa karena proses
pembelajaran yang sangat padat. Namun, perkiraan saya salah. Ternyata
makanan-makanan bergizi itulah yang menutupi energi yang telah habis dikuras
untuk belajar, namun gizi saya berlebih sehingga berat badan saya malah naik
(salah persepsi -_-“). Saya juga merasakan kompetisi yang luar biasa di ruang
makan. Anehnya, kompetisi ini lebih besar dan perlu kerja keras dibandingkan
bersaing dengan teman-teman di kelas. Kompetisi yang saya rasakan di ruang
makan ialah berjuang mendapat lauk melawan teman-teman yang lain, jika kita
lengah sedikit saja maka kita tidak akan mendapatkan lauk yang kita inginkan.
Ya, kompetisi itu bisa disebut perang sendok, dan perlu diingat ya teman-teman
di sini perlu energy ekstra dan cekatan (saya termasuk orang yang beruntung
yang memiliki energy itu haha).
Waah.. Udah banyak nih,
saya rasa ini sudah cukup untuk menggambarkan bagaimana Mosa, walaupun masih
banyak lagi yang ingin saya ungkapkan. Semuanya sudah tertampung di dalam botol
Mosa yang berisi “Mosa adalah kedisiplinan,
kerajinan, kepandaian, keberanian, ketakutan, kelelahan, kekuatan,
kekeluargaan, kebersihan, kesedihan, kesenangan, keseruan, keluarbiasaan,
kesuntukan, ketegasan, kengerian, kepalsuan, kehebohan, kebohongan, kejujuran,
kesetiaan, kerinduan, kewajiban, blablabla...”.
Intinya, Mosa itu luar biasa.
Banyak kesan dan hal-hal yang tidak terduga di setiap jejak kaki yang terukir
di jalan setapak SMAN Modal Bangsa J (dan ingat
teman-teman, itu pandangan yang saya berikan) =.=d
No comments:
Post a Comment