Tuesday, July 12, 2011

Sebatang Lilin Harapan


Halo teman teman pembaca yang lagi membaca postingan ini (^.^)/
Kali ini saya akan membahas sedikit (sedikiiit saja -_-v) tentang sebuah kata yang sangat fenomenal (lebay -_-v) yaitu HARAPAN

yok yok yok cekidot \(^o^)/    (halah -_-v)


Harapan? Harapan? Apa itu harapan?
Teman-teman pasti udah gk asing lagi dengan kata harapan, iya tak? (sok tau) hihi

Harapan ialah keinginan yang ingin dicapai oleh hati kita dan harapan adalah sesuatu yang membuat kita bisa bertahan didalam rintangan.
Mungkin tidak berlebihan jika ada ungkapan ‘harapan adalah awal dari segalanya’, karena hidup dan kehidupan ini dibangun di atas batu bata harapan. 


Bahkan tak kan pernah ada yang namanya peradaban manusia jika manusia itu sendiri tidak pernah memiliki harapan.
Harapan adalah sumber energi kehidupan yang karenanya hidup itu bisa bergerak dan berproduksi. Kalau tidak, maka kita tidak lebih dari mayat hidup, manusia yang tak mampu memahami hakikat dan memainkan peran kehidupannya.

Nah teman-teman ...
Coba kita pikirkan, harapan juga merupakan sebagai penerang dalam diri kita yang tidak akan pernah mati bahkan bisa memotivasi kita untuk terus maju meraih impian.
Nah, sekarang coba kita simak kisah 4 lilin yg menjadi harapan seorang anak,
yok cekidot (^.^)/

Ada 4 lilin yang menyala, namun sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Lilin pertama berkata, ”Aku adalah damai, namun manusia tak mampu menjagaku. Maka lebih baik aku mematikan diriku saja!”
Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Lilin kedua pun berkata, ”Aku adalah iman, sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala”
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran lilin ketiga bicara, ”Aku adalah cinta, tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan menganggap ku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya”.
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin ketiga.
Tanpa terduga...
Seorang anak saat itu masuk kedalam kamar dan melihat ketiga lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata, ”ekh apa yang terjadi?! Kalian harus tetap menyala, aku takut akan kegelapan!”
Lalu ia menangis tersedu-sedu.
Dengan terharu, lilin keempat berkata, ”jangan takut, janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya, Akulah HARAPAN


Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.
Nah teman-teman semua... ^^

Dari kisah tersebut kita dapat mengambil makna bahwa apa yang tidak pernah mati hanyalah harapan yang ada dalam hati kita, dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali damai, iman, dan cinta dengan HARAPAN nya !!

Jadi teman-teman...  harapan memang bukan segalanya. Namun dia adalah awal dari segalanya yang mampu menghidupkan apa yang telah mati dari diri kita


So.. Ganbatte ne! Keep fighting !    \(^o^)/

1 comment: