Saturday, November 17, 2012

MENULIS, Modal ‘suka’ Tidak Cukup


Huwaah.. Akhirnya baru punya sesuatu yang mau ditulis di blog setelah sekian lama gk ngeblogging (emangnya udah berapa lama ya? Ah lebay -_-v)
Apa yang menyebabkan itu semua terjadi (apaan deh) ?
Oke saya akan membahas ini secara perlahan dikarenakan kemampuan menulis saya tidak terlalu baik, emmm maksudnya tidak baik (ralat -_-v)
Kata orang-orang (pada umumnya) kalau kita menyukai suatu hal pasti banyak jalan menuju Roma (lah?).


Oke, teman-teman pasti mengerti, akan banyak jalan untuk mengembangkan hobi terhadap sesuatu hal tersebut (hal yang disenangi/disukai) yang pada akhirnya mereka akan sukses dengan sendirinya dikarenakan hal yang disukainya itu berhasil dikembangkan dengan baik.
Lalu, apa semua orang di dunia ini termakan dengan perkataan “kalau kita menyukai sesuatu maka akan mudah untuk kita menjadikannya emas” ? 



Oke, bahasa mudahnya, apakah semua orang di dunia ini menanamkan prinsip yang demikian?
Bagi saya itu tidak benar. Oke, maksud saya, saya tidak setuju dengan prinsip yang demikian.

Karena apa?

Saya suka menulis, saya suka dan takjub dengan penulis-penulis novel atau apapun itu (yang menghasilkan karya bacaan), tapi saya tidak bisa mengembangkannya atau menjadikannya emas seperti penulis-penulis novel terkenal yang membuat mereka mampu terbang ke berbagai belahan dunia hanya dengan modal menulisnya itu.
Lalu, jika ditanya, “kalau suka menulis, kenapa tidak mencoba menulis dimulai dari hal-hal yang kecil?”
Maka saya akan menjawab, “saya sudah mencobanya, saya mencobanya bahkan berulang-ulang kali”
Lah? Apa yang salah? Otak saya?
Saya tidak menyalahkan otak saya, karena saya percaya Allah telah menciptakannya dengan demikian sempurna, tergantung cara kita memanfaatkannya aja
Lah? Trus? “tergantung cara kita memanfaatkannya aja”
Nah, mungkin kalimat itu yang hilang atau bahkan memang tidak tertanam dalam diri saya (maaf, sedikit lebay -_-v)
Trus?  Tidak percaya diri
Kepercayaan diri itu terasa kosong, setiap saya melihat orang-orang mampu menghasilkan karya bacaan yang luar biasa, ada niat untuk mulai menulis juga (kenapa niat itu ada? Karena saya suka menulis)
Tapi, setiap saya mencobanya, kalimat “itu pasti sulit, jangankan cerita yang berlembar-lembar bahkan tulisan untuk selembar kertas A4 aja pasti sulit” terus berputar-putar di dalam kepala saya.
Akibatnya apa? Gerakan tangan untuk mulai menulis terhenti disaat itu juga. Oke, saya akan mencampakkan alat tulis.
Trus? Putus asa
Nah itu yang parah, udah gk percaya diri, ditambah cepat putus asa, gimana mau menjadikannya emas ?
Untuk berbuat atau bahkan untuk memulainya aja susah (-_-“)
Karena itu juga, sejak menduduki bangku Sekolah Dasar, hal pertama yang paling saya benci adalah ketika guru Bahasa Indonesia memberikan tugas untuk mengarang (apes banget kalau kejadian itu tiba)
Aneh gk sih? Katanya suka menulis, tapi benci untuk menulis (apaan coba -_-“)


Mungkin saya tidak berhak untuk menyalahkan prinsip bahwa “kalau kita menyukai suatu hal maka akan dengan mudahnya kita mendapatkan emas dari suatu hal tersebut”
Lah? Trus?


Saya bingung, apakah saya suka menulis dengan sungguh-sungguh atau hanya perkataan yang indah di bibir saja? (apaan coba -_-)
Trus? Intinya?

Udah ah, daripada saya menulis sesuatu yang makin gk karuan di postingan kali ini, saya sudahi sampai di sini saja ya teman-teman~ (ditabok *_*)


#Faktanya isi postingan ini gk penting (-__-“)v

No comments:

Post a Comment